Tidak
ada pasien yang pernah dilayani dr Maria Yosephina Melinda Gampar yang bisa
melupakan keramahannya saat memberikan pelayanan kesehatan. Ternyata, obat
bukan segala-galanya yang bisa menyembuhkan pasien. Meski jenis obat yang
diberikan merupakan obat umum yang biasa dikonsumsi pasien, jika obat itu
diberikan dengan penuh pelayanan, yakni dengan senyum, keramahan, keyakinan,
dan ketulusan hati, pasien yang bersangkutan punya keyakinan untuk cepat
sembuh.
Hubungan emosional antara dokter dan pasien dipahami benar oleh dr Melinda dalam tugas pelayanan setiap hari. Pasien yang datang ke puskesmas memiliki ketergantungan sangat tinggi terhadap sang dokter atau paramedis. Tidak mengherankan jika setiap petunjuk, nasihat, resep obat, dan pola hidup sehat yang disampaikan sang dokter ditaati oleh pasien sesuai kemampuan mereka.
Dr Melinda memilih waktu petang. Ia tidak ingin waktu untuk melayani pasien yang sedang rawat jalan jadi berkurang. ”Saya dipanggil menjadi dokter hanya karena ada orang sakit atau pasien. Tanpa mereka, tugas dan fungsi saya tidak bermakna sama sekali. Karena itu, pasien selalu saya prioritaskan dalam tugas dan pelayanan,” kata dr Melinda.
Kepedulian terhadap pasien itu pulalah yang membuat tim seleksi dokter teladan tingkat Provinsi NTT menetapkan dr Melinda sebagai dokter teladan tingkat provinsi tahun 2012. Namun, menurut dr Melinda, apa yang dilakukan masih jauh dari kemampuan yang harus diberikan kepada pasien. Lagi pula, pengabdian dan pelayanan yang dijalankan bukan untuk mendapatkan penghargaan atau predikat apa pun, melainkan semata-mata melayani pasien.
Hubungan emosional antara dokter dan pasien dipahami benar oleh dr Melinda dalam tugas pelayanan setiap hari. Pasien yang datang ke puskesmas memiliki ketergantungan sangat tinggi terhadap sang dokter atau paramedis. Tidak mengherankan jika setiap petunjuk, nasihat, resep obat, dan pola hidup sehat yang disampaikan sang dokter ditaati oleh pasien sesuai kemampuan mereka.
Dr Melinda memilih waktu petang. Ia tidak ingin waktu untuk melayani pasien yang sedang rawat jalan jadi berkurang. ”Saya dipanggil menjadi dokter hanya karena ada orang sakit atau pasien. Tanpa mereka, tugas dan fungsi saya tidak bermakna sama sekali. Karena itu, pasien selalu saya prioritaskan dalam tugas dan pelayanan,” kata dr Melinda.
Kepedulian terhadap pasien itu pulalah yang membuat tim seleksi dokter teladan tingkat Provinsi NTT menetapkan dr Melinda sebagai dokter teladan tingkat provinsi tahun 2012. Namun, menurut dr Melinda, apa yang dilakukan masih jauh dari kemampuan yang harus diberikan kepada pasien. Lagi pula, pengabdian dan pelayanan yang dijalankan bukan untuk mendapatkan penghargaan atau predikat apa pun, melainkan semata-mata melayani pasien.
Maria
Yosephina Melinda Gampar
♦
Lahir: Kupang, 7 Agustus 1980
♦
Pendidikan terakhir: Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya, Jakarta, 2006
♦
Penghargaan: Dokter teladan tingkat provinsi 2012
♦
Pekerjaan: Dokter pada Puskesmas Labuan Bajo
Sumber: Kompas, Selasa, 25 November 2014
Penulis
Artikel : Kornelis Kewa Ama