Globalization, Technology, Mass Media, and Social Change

0 comments
A. Globalization, Technology, and Social Change

1. Theories of Social Change

1.1. Evolutionary Theory
Memandang masyarakat bergerak ke arah tertentu, umumnya maju ke tingkat yang lebih tinggi. Comte melihat masyarakat bergerak maju dalam pemikiran mereka dari mitologi dengan metode ilmiah. Sedangkan Durkheim mempertahankan perkembangan masyarakat dari yang sederhana sampai bentuk yang lebih kompleks.

1.2. Functionalist Theory
Berfokus pada apa yang memelihara sistem tersebut bukan apa perubahannya. Menurut equilibrium model, perubahan yang terjadi di salah satu bagian masyarakat harus ada penyesuaian di bagian yang lainnya. 4 Proses perubahan sosial menurut Parson diantaranya adalah diferensiasi, peningkatan adaptif, pencantuman dan nilai generalisasi.

1.3. Conflict Theory
Perubahan diperlukan untuk memperbaiki ketidakadilan sosial dan ketidaksetaraan.

2. Resistance to Social Change

2.1. Economic & Cultural Factors
Upaya untuk mempromosikan perubahan sosial cenderung untuk bertemu dengan resistensi.
Vested Interests: orang atau kelompok yang akan menderita jika terjadi perubahan sosial.
Culture Lag: periode ketidakmampuan ketika kebudayaan nonmaterial masih berjuang untuk beradaptasi dengan kondisi materi baru.
Luddites: menanggapi Revolusi Industri, beberapa kelompok menggerebek pabrik dan menghancurkan mesin.

3. Technology and the Future
Informasi tentang bagaimana menggunakan sumber-sumber materi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Genetic Engineering: rekayasa genetika dapat memungkinkan untuk mengubah hewan dan perilaku manusia. Perdebatan tentang rekayasa genetika meningkat ketika para ilmuwan di Skotlandia mengkloning seekor domba.

4. Social Policy & Social Change
Transnationals
Imigran yang mempertahankan beberapa hubungan sosial yang menghubungkan masyarakat asal mereka dengan masyarakat pemukiman.

Sociological Insights

  • Teknologi baru mempercepat gerakan transnasional pekerja.
  • Fungsionalis melihat aliran bebas imigran sebagai jalan bagi ekonomi untuk memaksimalkan penggunaan tenaga kerja manusia.
  • Teori konflik mengklaim globalisasi meningkatkan jurang ekonomi antara negara maju dan berkembang.


Policy Initiatives

  • Organisasi Buruh Internasional mengeluh bahwa globalisasi adalah mengungkap sistem kesejahteraan sosial di negara-negara.
  • Voting kelayakan tergantung pada negara.
  • Sikap umum masyarakat terhadap imigran ilegal tetap bermusuhan terutama di AS. 



B. The Mass Media

1. Sociological Perspectives of the Media

1.1. Functionalist View
Media yang mensosialisasikan manusia, menegakkan norma-norma sosial, memberikan status, mempromosikan konsumsi, menjauhkan informasi tentang lingkungan kita, dan dapat bertindak sebagai narkotika. Media juga meningkatkan kohesi sosial dengan menyajikan pandangan umum budaya. Memberikan pengalaman kolektif bagi anggota masyarakat. Selain itu, media juga digunakan sebagai iklan yang mendukung ekonomi, menyediakan informasi dan polis biaya media.

1.2. Conflict View
Menekankan bahwa media mencerminkan dan bahkan memperburuk banyak divisi masyarakat kita dan dunia, termasuk gender, ras, etnis, dan kelas sosial.
Gate keeping: bagaimana materi harus melakukan perjalanan melalui serangkaian pos pemeriksaan sebelum mencapai publik.
Dominant Ideology: sekelompok keyakinan dan praktik budaya yang membantu untuk mempertahankan kepentingan sosial, ekonomi, dan politik yang kuat. Media massa berfungsi untuk mempertahankan hak-hak istimewa kelompok tertentu.
Stereotypes: generalisasi tidak dapat diandalkan tentang semua anggota kelompok yang tidak mengakui perbedaan individu dalam kelompok.

1.3. Feminist View
Feminis berbagi pandangan teori konflik bahwa stereotype media massa dan menggambarkan realitas sosial. Wanita umumnya kurang diwakili dan mengabdikan pandangan stereotype gender serta penekanan peran seks traditional dan menormalkan kekerasan terhadap perempuan.

1.4. Interactionist View
Tertarik pada pemahaman bersama dari perilaku sehari-hari. Pemeriksaan media pada tingkat mikro untuk melihat bagaimana mereka membentuk perilaku sosial sehari-hari. Para sarjana semakin menunjukkan media massa sebagai sumber aktivitas harian terbesar. 

2. Audience
Media massa dibedakan dari lembaga-lembaga sosial lainnya dengan kehadiran penonton yang diperlukan.

The segmented audience
Peran penonton sebagai pemimpin opini atau pendapat mengintrik para peneliti sosial. Seorang opinion leader adalah seseorang yang melalui hari-hari, kontak pribadi dan komunikasi, mempengaruhi pendapat dan keputusan orang lain. Perilaku respon audience atau penonton sering dipengaruhi oleh karakteristik sosial seperti kependudukan, ras, pendidikan dan penghasilan.

The Media Industry
Media Concentration: Segenggam perusahaan multinasional mendominasi industri penerbitan, penyiaran, dan industri perfilman.

The Media’s Global Reach
Telah memulai menciptakan desa global dalam hal komunikasi. Internet merupakan kunci dari mencipakan jaringan global.

3. Social Policy & Mass Media

Media Violence
Efek dari film dan acara TV yang mengandung kekerasan terhadap penontonnya. Apakah menonton media massa yang mengandung kekerasan menyebabkan seseorang berperilaku berbeda?

Sociological Insights
meskipun penonton tidak menjadi kasar atau penuh dengan kekerasan karena menonton hal-hal yang mengandung hal tersebut, kemungkinan terjadinya desensitisasi. Menurut teori konflik dan feminis, para korban dalam citra kekerasan biasanya wanita, anak-anak, miskin, merupakan ras minoritas, warga negara asing atau memiliki cacat fisik. Sedangkan para interaksionis tertarik untuk mencari tahu apakah kekerasan di media dapat menjadi naskah atau dasar untuk perilaku kehidupan nyata.

Policy Initiatives
para pembuat kebijakan menanggapi hubungan antara kekerasan yang digambarkan dalam media dan agresi kehidupan nyata sebagai pernyataan publik untuk dukungan konten yang tidak mengandung kekerasan dan beroritentasi kekeluargaan. 



References:
- Power Point Binus Maya: Globalization, Technology, Mass Media & Social Change
- Disaring dari Mass Media & Social Movements http://www.globalresearch.ca/mass-media-and-social-movements/8761 (28/05/2014)

Human Social Problems: Deviance, Crime, Social Control, and Global Inequality

0 comments
1. Deviance (perilaku menyimpang)
Deviance adalah perilaku yang melanggar standar perilaku atau harapan dari kelompok atau masyarakat. Melibatkan pelanggaran norma kelompok yang mungkin di formalkan ke dalam hukum.
Stigma: label yang digunakan oleh masyarakat untuk mendevaluasi anggota kelompok sosial tertentu (Goffman).
Picture 1. Deviance

2. Social Control
Teknik dan strategi yang digunakan untuk mencegah perilaku manusia yang menyimpang dalam suatu masyarakat. Kontrol sosial bisa dalam bentuk dari keluarga, teman sebaya, sekolah, perusahaan atau pemerintahan.
Macam-macam kontrol sosial:
  • Sanksi: hukuman atau penghargaan untuk seseorang yang berperilaku yang menyangkut norma sosial.
  • Fungsionalis: orang harus menghormati norma-norma sosial jika ada kelompok atau masyarakat adalah untuk bertahan hidup.
  • Teori konflik: masyarakat yang berfungsi secara sukses dengan konsisten menguntungkan kekuatan terhadap kelemahan kelompok lain.
  • Conformity: mengikuti gaya/perilaku teman sebaya agar terlihat sama/serupa.
  • Obedience: kepatuhan terhadpa otoritas yang lebih tinggi dalam struktur hirarkis.
  • The Mailgram Experiment: seorang eksperimenter yang menginstruksi orang-orang untuk memberikan kejutan listrik yang menyakitkan kepada subjectnya.

2.1. Informal & Formal Social Control
  • Informal social control digunakan untuk menegakkan norma-norma yang ringan.
  • Formal Social Control dilaksanakan oleh agen resmi.

3. Law & Society
Beberapa norma sangat penting bagi masyarakat sampai diformalkan dalam undang-undang.
  • Law: lembaga kontrol sosial dari pemerintahan.
  • Control Theory: koneksi yang diarahkan secara sistematis sesuai dengan norma dalam masyarakat.

4. Sociological Perspectives on Deviance

4.1. Perspektif Fungsionalis

Durkheim’s Legacy
Hukuman didirakan dengan bantuan kebudayaan yang menjelaskan perilaku mana yang diterima dan berkontribusi untuk menstabilitaskan.
Anomie: Kehilangan arah terasa di masyarakat ketika kontrol sosial dari perilaku individu telah menjadi tidak efektif.

Merton’s Theory of Deviance
Anomie Theory of Deviance: bagaimana orang beradaptasi dengan cara tertentu secara sesuai atau menyimpang dari harapan budaya.

Cultural Transmission Theory
Cultural transmission adalah bagaimana manusia belajar untuk berperilaku dalam situasi sosial, secara benar atau tidak benar. Sedangkan Differential Association adalah proses di mana paparan sikap yang menguntungkan untuk tindak pidana mengarah pada pelanggaran aturan.

4.2. Perspektif Interaksionis
  • Social Disorganization Theory: peningkatan kejahatan dan penyimpangan dikaitkan dengan kerusakan hubungan komunal dan lembaga-lembaga sosial atau blame the victim.
  • Labelling Theory: upaya untuk menjelaskan mengapa beberapa orang dipandang sebagai deviants sementara yang lain tidak; juga dikenal sebagai pendekatan sosial-reaksi.
  • Labelling & Sexual Deviance: definisi dari perilaku seksual yang menyimpang sifatnya bervariasi dari waktu ke waktu dan kebudayaan. Definisi penyimpangan sexual berubah dari setiap generasi.
  • Societal-Reaction Approach: respon terhadap suatu tindakan bukan perilakunya yang menentukan penyimpangan.
  • Social Constructionist Perspective: penyimpangan merupakan hasil dari kebudayaan kita.
  • Conflict Theory: orang-orang yang mempunyai kekuasaan melindungi ketertarikan mereka dan mendefinisikan penyimpangan sesuai dengan pemenuhan kebutuhan mereka.
  • Differential Justice: perbedaan cara kontrol sosial yang dilakukan pada tiap-tiap kelompok yang berbeda.

4.3. Perspektif Feminist
Adler dan Chesney-Lind berpendapat pendekatan yang ada untuk penyimpangan dan kejahatan yang dikembangkan dengan laki-laki dalam pikiran. Pandangan budaya dan sikap terhadap perempuan mempengaruhi bagaimana mereka dianggap dan diberi label.

5. Crime
Picture 2. Crime

Pelanggaran hukum pidana dimana beberapa otoritas pemerintah menerapkan hukuman yang resmi atau formal.
Contoh: pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, serangan, penggarongan, pencurian, pencurian kendaaraan bermotor atau pembakaran.

5.1. Types of Crime
Sosiolog mengklasifikasikan kejahatan dalam hal bagaimana mereka berkomitmen dan bagaimana masyarakat memandang pelanggaran.
  • Victimless Crimes: pertukaran yang dilakukan antara orang dewasa secara luas yang diinginkan tetapi ilegal, meliputi barang dan jasa.
  • Professional Crime: kriminal yang profesional merupakan orang yang mengejar kejatahan sebagai pekerjaan sehar-hari.
  • Organized Crime: kelompok yang mengatur hubungan antara berbagai perusahaan kriminal yang terlibat dalam kegiatan yang ilegal. 
  • White Collar Crime: tindakan ilegal yang dilakukan dalam rangka kegiatan bisnis.
  • Computer Crime: penggunaan teknologi tinggi untuk melakukan penggelapan atau penipuan elektronik.
  • Corporate Crime: setiap tindakan oleh perusahaan yang dihukum oleh pemerintah.
  • Hate Crimes: pelaku termotivasi untuk memilih korban berdasarkan ras, etnis, agama, atau beberapa karakteristik pribadi, dan kebencian mendorong pelaku untuk melakukan kejahatan.
  • Transnational Crime: kejahatan yang terjadi di beberapa perbatasan nasional. 

6. Global Inequality
Ketimpangan merupakan penentu perilaku manusia yang signifikan. Stratifikasi sistem dunia sifatnya sangat kontras antara negara-negara industri dan berkembang.
Picture 3. Global Inequality

6.1. The Legacy of Colonialism
  • Kolonialisme: kekuatan asing mempertahankan dominasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya untuk jangka.
  • Neokolonialisme: ketergantungan yang berkelanjutan antara negara-negara yang lebih maju untuk managerial dan keahlian teknis oleh mantan koloni.
  • Wallerstein’s World System Analysis: hubungan ekonomi dan politik yang tidak merata dimana negara-negara industri tertentu dan perusahaan global mereka mendominasi inti dari sistem ekonomi dunia.
  • Globalisasi: integrasi di seluruh dunia dari kebijakan pemerintah, budaya, gerakan sosial, dan pasar keuangan melalui perdagangan dan pertukaran ide. 

6.2. Multinational Corporations
Organisasi komersial yang berkantor pusat di suatu negara, tetapi melakukan bisnis di seluruh dunia.

Pandangan Fungsionalist
Perusahaan multinasional dapat membantu negara-negara berkembang dalam bentuk pekerjaan dan industri, keuntungan maksimum dari teknologi dan pengurangan biaya yang meningkatkan keuntungan, serta membuat negara lebih saling tergantung dan menghindari konflik.

Pandangan Konflik
Perusahaan multinasional mengeksploitasi pekerja lokal untuk memaksimalkan keuntungan. Investasi oleh perusahaan multinasional awalnya memberikan kontribusi untuk menjadi tuan kekayaan bangsa. Akhirnya meningkatkan kesenjangan ekonomi di negara-negara berkembang.

6.3. Modernization
Proses melalui negara peripheral yang bergerak dari lembaga tradisional untuk karateristik orang-orang dari masyarakat yang lebih maju. Modernization Theory: fungsionalis melihat bahwa modernisasi dan pembangunan secara bertahap akan meningkatkan kesejahteraan kehidupan orang-orang di negara berkembang.



References
Power Point Binus Maya: Human Social Problems; Deviance, Crime, Social Control & Global Inequality

Disaring dari The Legacy of Colonialism http://www.socialwatch.org/node/10748 (13/05/2015)

Human Life Domains 2: Education, Health, Environment

0 comments
1. Education

Picture 1. Education
1.1. Sociological Perspectives on Education

Pandangan Fungsionalis
- Fungsi manifest meliputi transmisi pengetahuan dan penganugerahan status.
- Fungsi latent meliputi: (1) Mengirimkan budaya seperti mengekspose kaum muda untuk keyakinan yang ada, norma dan nilai-nilai budaya mereka. (2) Mempromosikan integrasi sosial dan politik seperti identitas umum & integrasi sosial dipupuk oleh pendidikan yang berkontribusi terhadap stabilitas sosial dan konsensus. (3) Mempertahankan kontrol sosial misalkan sekolah mengajarkan siswa agar tepat waktu, disiplin, ada penjadwalan dan kebiasaan kerja yang bertanggung jawab serta bagaimana bernegoisasi melalui organisasi birokrasi. (4) Menjabat sebagai agen perubahan: sekolah berfungsi sebagai pertemuan tanah di mana orang dapat berbagi keyakinan yang khas.

Pandangan Konflik
Pendidikan merupakan instrumen dominasi yang elite. Sekolah mensosialisasikan siswa ke dalam nilai-nilai yang telah ditentukan oleh yang berkuasa.
- The Hidden Curriculum: standar perilaku yang dianggap tepat oleh masyarakat diajarkan di sekolah.
- Credentialism: peningkatan tingkat terendah pendidikan yang dibutuhkan untuk memasuki lapangan.
- Bestowal of Status: sekolah cenderung untuk melestarikan kesenjangan kelas sosial di setiap generasi baru.
- Correspondence Principle: sekolah mempromosikan nilai-nilai yang diharapkan dari individu dalam setiap kelas sosial dan mengabadikan pembagian kelas sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Pandangan Interaksionis
Pelabelan dan self-fulfilling menyarankan apabila kita memperlakukan orang dengan cara tertentu, mereka mungkin akan memenuhi harapan-harapan kita.
Teacher-Expectation Effect: dampak harapan guru dan peran besar mereka pada prestasi siswa.

1.2. Schools as Formal Organizations

Bureaucratization of Schools: 5 Characteristics
  1. Pembagian kerja
  2. Hirarki kewenangan
  3. Aturan dan peraturan tertulis
  4. Sifat umum
  5. Kerja berdasarkan kualifikasi teknis

Teachers: Employees & Instructors
Tugas-tugas akademik guru menjadi lebih khusus karena masih harus mengontrol tatanan sosial. 20% guru baru berhenti dalam waktu tiga tahun. Hanya beberapa siswa yang memilih mengajar sebagai karir karena dianggap berpenghasilan rendah.

Homeschooling
Lebih dari 1,6 juta anak-anak belajar dirumah. Hal ini merupakan alternatif yang baik untuk anak-anak dengan ADHD & LD.

2. Health
Picture 2. Health
2.1. Sociological Perspectives on Health & Illness
Menyatakan keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang terbebas dari penyakit dan kecacatan. Kesehatan adalah hasil konstruksi sosial.

Pendekatan Fungsionalis
Keadaan seseorang yang sedang sakit tetap harus dikontrol agar mereka tidak terlepas dari tanggung jawab sosialnya.
Sick role: harapan masyarakat tentang sikap dan perilaku seseorang yang dipandang sedang sakit.

Pendekatan Konflik
Medicalization of society: tumbuh peran obat sebagai lembaga utama kontrol sosial. Sangat diperluas dan domain pada keahlian. Permasalahan dilihat menggunakan model medis serta mempertahankan yurisdiksi dibandingkan perawatan kesehatan.

Pendekatan Interaksionis
Studi peran dimainkan oleh profesional dan pasien-pasien dari perawatan kesehatan. Menegaskan pada pasien bahwa mereka mungkin memainkan peran kesehatan yang positif atau negative.

Pendekatan Labelling
Homosexuality merupakan suatu contoh bentuk dari labelling.

2.2. Social Epidemiology & Health
  • Social Epidemiology: studi tentang distribusi penyakit, gangguan, dan status kesehatan umum di seluruh populasi.
  • Incidence: jumlah kasus baru mengenai gangguan yang spesifik yang terjadi di suatu populasi tertentu dan biasanya berlangsung selama periode waktu yang dinyatakan, biasanya selama setahun.
  • Prevalensi: jumlah kasus gangguan spesifik yang ada pada waktu tertentu.
  • Morbidity rates: insiden penyakit disajikan dalam bentuk tingkatan atau laporan kuantitatif dari setiap 100.000 orang.
  • Mortality rate: insiden kematian pada populasi tertentu.

2.3. Gender
Wanita mengalami prevalensi yang lebih tinggi dari banyak penyakit, tetapi cenderung hidup lebih lama.

Faktor-faktor
  1. Tingkatan yang lebih rendah dalam merokok dan konsumsi alkohol.
  2. Tingkatan yang lebih rendah dalam bentuk pekerjaan yang berbahaya.
  3. Perempuan lebih giat dalam mencari pengobatan.

2.4. Physicians, Nurses & Patients
Dokter memiliki posisi yang lebih dominan dibading pasien dan perawat. Hal tersebut menyebabkan kemungkinan terjadinya kekasaran antara dokter-pasien, publisitas mengenai malpraktek dan biaya medis yang lebih tinggi karena ketegangan hubungan, interaksi yang dikontrol oleh perawat, dan pasien dapat berpaling kepada media untuk informasi kesehatan.
Holistic medicine: terapi dimana praktek kesehatan mempertimbangkan fisik, karateristik mental, emosional dan spiritual seseorang.

2.5. Mental Illness in the US
Medical illness: gangguan otak yang mengganggu pemikiran seseorang, perasaan, dan kemampuan untuk berinteraksi satu dengan yang lain.

Kekurangan dari sistem kesehatan mental US
Persiapan yang kurang baik dalam mendeteksi masalah kesehatan mental.
Layanan kesehatan mental terbatas.
Stigma menghabat orang untuk mencari bantuan.

2.6. Theoretical Models of Mental Disorders
  • Medical model: penyakit mental yang berasal dari faktor biologis dan dapat diobati dengan intervensi medis.
  • Labelling theory: penyakit mental bukan merupakan “penyakit” karena masalah individu timbul dari kehidupannya dalam masyarakat. 

3. Sociological Perspectives on the Environment
Lingkungan tempat dimana manusia tinggal memberikan efek terhadap kesehatan mereka. Meningkatnya populasi dan berkembangnya ekonomi memiliki konsekuensi lingkungan yang serius.
Picture 3. Globalization
3.1. Human Ecology
Merupakan hubungan timbal balik antara manusia dan pengaturan tata ruang dan lingkungan fisik. Menekankan trade-off yang melekat dalam setiap keputusan yang mengubah lingkungan. Kebijakan pemerintah dan lingkungan harus menentukan bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang mendesak dan menjaga lingkungan di saat yang bersamaan.
  • Pandangan Konflik Mengenai Lingkungan: sumber daya negara-negara berkembang didistribusikan ke negara-negara industri inti.
  • Ecological Modernization: praktek lingkungan yang menguntungkan dengan kepentingan ekonomis melalui adaptasi konstan dan restrukturisasi.
  • Environmental Justice: tuntutan hukum bahwa ras minoritas secara tidak proporsional terkena bahaya lingkungan.

3.2. The Impact of Globalization
Globalisasi bisa baik dan bisa juga buruk bagi lingkungan.
  • Industrialisasi meningkatan polusi.
  • Perusahaan multinasional memiliki insentif untuk hati-hati mempertimbangkan biaya sumber daya alam.
  • Pengungsi lingkungan adalah salah satu refleksi dan interaksi antara globalisasi dan lingkungan. 

3.3. Environmentalism

Applying Sociology
  • Organisasi lingkungan yang paling berkuasa didominasi oleh kulit putih, laki-laki dan orang yang kaya.
  • Perspektif konflik: organisasi besar menerima dana dari perusahaan-perusahaan yang kuat termasuk minyak dan perusahaan-perusahaan kimia.
  • Gerakan lingkungan menimbulkan perlawanan.

Initiating Policy
  • Krisis ekonomi pada tahun 2008.
  • Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
  • Didirikan dana untuk menciptakan lapangan pekerjaan green-collar.
  • Orang-orang mulai mengabaikan isu-isu lingkungan. 



References:
- Power Point Binus Maya: Human Life Domains 2; Education, Health, Environment

- Disaring dari Education - http://en.wikipedia.org/wiki/Education (12/05/2015)

Human Life Domains 1: Economy, Work, Politics, and The Modern World System

0 comments
1. Economy & Work

  • Fair Trade: konsumen secara sukarela membayar harga yang lebih untuk makanan tertentu sehingga pekerja akan mendapat penghasilan lebih tinggi.
  • Cultural Relativism: melihat pekerja asing dan pemilik pabrik dari perspektif budaya mereka sendiri. 


1.1. Economic System
Lembaga sosial di mana barang dan jasa diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi.

  • Industrial Society: masyarakat yang bergantung pada mekanisasi untuk memproduksi barang dan jasanya.
  • Capitalism: sistem ekonomi dimana sebagian besar produksi dilakukan di tangan swasta.
  • Socialism: sebagian besar produksi dan distribusi dimiliki secara kolektif bukan pribadi.
  • Communism: sistem ekonomi dimana semua properti komunal dimiliki dan tidak ada perbedaan sosial yang dibuat atas dasar kemampuan orang yang menghasilkan.



2. Work & Alienation
Pandangan Marx: kemajuan industri dalam masyarakat kapitalis berhubungan dengan biaya pekerjaan dan pekerjaan mereka. 
Alienation: kondisi kerenggangan atau pemisahan dari masyarakat sekitarnya.

2.1. Faktor-faktor dalam kepuasan bekerja
  • Upah yang lebih tinggi.
  • Minggu kerja yang lebih pendek.
  • Hubungan yang positif dengan rekan kerja. 

2.2. Deindustrialization
Merupakan sistematis, penarikan yang luas dari investasi dalam aspek dasar produktivitas. 

2.3. Offshoring
Merupakan proses mentransfer jenis pekerjaan kepada kontraktor asing.

2.4. Microfinancing
Merupakan peminjaman sejumlah kecil uang kepada orang miskin sehingga mereka dapat bekerja demi keluar dari kemiskinan


3. Sociology: Government & Politics

3.1. Power and Authority
Power merupakan kemampuan untuk melaksanakan kehendak seseorang atas orang lain.

3.2. Sumber kekuasaan dalam sistem politik
  • Force:  pemaksaan secara aktual atau mengancam untuk menjatuhkan status politik seseorang.
  • Influence: pelaksanaan kekuasaan melalui proses persuasi.

3.3. Jenis-jenis authority
  • Authority: kekuasaan yang dilembagakan dan diakui oleh orang-orang atas siapa kekuasaan tersebut dilaksanakan.
  • Traditional authority: kekuasaan yang sah yang diberikan oleh adat dan diterima praktek.
  • Legal-Rational Authority: kekuasaan dibuat secara sah oleh hukum.
  • Charismatic Authority: kekuasaan dibuat secara sah oleh daya tarik pribadi atau emosional pemimpin terhadap para pengikutnya. 

3.4. Jenis-jenis pemerintahan
  • Monarchy: bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh anggota tunggal dari keluarga kerajaan.
  • Oligarchy: bentuk pemerintahan di mana beberapa individu memerintah
  • Dictactorship: pemerintah di mana satu orang memiliki hampir total daya untuk membuat dan menegakkan hukum.
  • Totalitarianism: melibatkan kontrol pemerintah hampir lengkap dan pengawasan atas semua aspek dari masyarakat hidup sosial dan politik.
  • Democracy: pemerintahan oleh masyarakatnya. Demokrasi perwakilan merupakan keadaan ketika para anggota legislatif yang terpilih membuat undang-undang atau hukum. 

3.5. Models of Power Structure in the US
  • Power Elite Models
- Mills’s: penguasa elit kecil pemimpin militer, industri, dan pemerintah. Kekuasaan ada di beberapa tangan di dalam dan di luar pemerintahan. 
- Domhoff’s: menekankan peran yang dimainkan oleh masyarakat elit perusahaan dan pemimpin organisasi kebijakan formasi.
  • Pluralist Model
Merupakan persaingan kelompok dalam masyarakat yang mempunyai akses ke pemerintahan, sehingga tidak ada kelompok tunggal yang dapat mendominasi.

3.6. War & Peace
Studi pandangan global menekankan pada bagaimana dan mengapa negara dapat terlibat dalam konflik militer. Pandangan negara-bangsa menenkankan interaksi kekuatan politik, sosial ekonomi, dan budaya internal. Sedangkan pandangan mikro berfokus pada dampak sosial dari perang terhadap individu dan kelompok asal mereka.
  • Terrorism: penggunaan atau ancaman kekerasan terhadap sasaran acak atau simbolis dalam mengejar tujuan politik. 

3.7. Social Policy & the Government

Campaign Financing
- Menurut pandangan sosiologis:
  • Fungsionalis mengatakan bahwa kontribusi politik menjaga masyarakat agar terlibat dalam proses demokrasi.
  • Teori konflik melawan bahwa uang membawa pengaruh, dan kekayaan materi memungkinkan donor untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah.


4. Political Systems

4.1. Typology
Pada tahun 1962, Elman Service mengembangkan typology dari organisasi politik:

  • Band adalah kelompok berbasis kin kecil yang ditemukan di antara pemburu.
  • Suku berhubungan dengan produksi pangan non-intensif dan memiliki desa dan / atau kelompok keturunan, tetapi tidak memiliki pemerintah formal dan kelas sosial.
  • Tatanan politik dalam band dan suku bukan lembaga yang berbeda, tetapi tertanam dalam tatanan sosial secara keseluruhan.
  • Chiefdom adalah bentuk organisasi sosial-politik yang menengah antara suku dan negara, masih berbasis-kin, tetapi dicirikan oleh struktur politik permanen dengan beberapa tingkat akses yang berbeda terhadap sumber daya dan struktur politik.
  • Negara ini ditandai oleh pemerintah formal dan kelas sosial.

4.2. Sociopolitical Types & Economy
Korelasi atau hubungan antara ekonomi dengan organisasi sosial-politik:
  • Pemburu cenderung memiliki organisasi pita.
  • Bercocok tanam dan penggembala cenderung memiliki organisasi kesukuan.
  • Petani cenderung memiliki baik chiefdom tingkat atau organisasi tingkat negara bagian.

4.3. Foraging Bands
Dalam masyarakat pemburu, hanya ada dua kelompok sosial yang signifikan yaitu keluarga inti dan band. Jaringan kekerabatan, baik yang nyata maupun fiktif, diciptakan dan dipelihara melalui pernikahan, perdagangan dan mengunjungi.

4.4. Tribal Cultivators
Suku biasanya memiliki ekonomi hortikultura atau pastoral dan diselenggarakan oleh kehidupan desa dan / atau keanggotaan keturunan kelompok. Kelas sosial dan pemerintahan formal tidak ditemukan di suku-suku. Perang dengan skala kecil atau perampokan antardesa sering ditemukan di dalam suku-suku.
Seperti kelompok pemburu, kelompok suku sifatnya juga egaliter:
  • Suku sering ditandai stratifikasi gender.
  • Status dalam suku-suku ini didasarkan pada usia, jenis kelamin, dan sifat-sifat pribadi dan kemampuan.
  • Bercocok tanam yang egaliter dan cenderung hidup di desa-desa kecil dengan kepadatan penduduk yang rendah.

4.5. The Vilage Head
Posisi kepala desa dicapai tapi datang dengan kewenangan yang sangat terbatas. Dia tidak bisa memaksa atau memaksa orang untuk melakukan hal-hal.  Dia hanya bisa membujuk, mendesak, dan mencoba untuk mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu. Kepala Desa bertindak sebagai mediator dalam perselisihan, tapi dia tidak memiliki wewenang untuk kembali keputusannya atau memaksakan hukuman.

4.6. The “Big Man”
Seorang pria besar seperti kepala desa, kecuali kekuasaannya regional, dan dia memiliki pengaruh lebih dari satu desa. Di dalam suku Kapauku, pria besar adalah satu-satunya tokoh politik diluar rumah tangga.

4.7. Segmentary Lineage Organization (SLO)
Didasarkan pada struktur keturunan-kelompok (biasanya patrilineal).

4.8. Pantribal Sodalities and Age Grades
Sodalities adalah organisasi non-kin berbasis yang dapat menghasilkan hubungan lintas-sosial. Organisasi ini didasarkan pada usia atau jenis kelamin yang sama. Beberapa sodalities terbatas pada satu desa. Sodalities rentang beberapa desa disebut pantribal sodalities. Pantribal sodalities cenderung ditemukan di daerah dimana dua atau lebih kebudayaan yang berbeda datang dan terjadi kontak yang reguler. 

4.9. Nomadic Politics
Para pengembara harus berinteraksi dengan berbagai kelompok, seperti kebanyakan masyarakat yang menetap. Kepala kuat biasanya ditemukan dalam kelompok-kelompok nomaden yang memiliki populasi yang besar (misalnya Basseri dan Qashqai Iran selatan).

4.10. Chiefdoms and States
Chiefdom adalah bentuk transisi organisasi sosial politik antara suku-suku dan negara. Chiefdom dan negara-negara sifatnya permanen, kantor mereka berdiri lebih lama daripada individu yang bekerja.
Dalam chiefdom, status sosial didasarkan pada senioritas keturunan. Semua orang di chiefdom yang diyakini berasal dari kelompok nenek moyang yang sama.

4.11. Social Stratification
Dimensi stratifikasi sosial menurut Weber:
  • Kekayaan atau status ekonomi.
  • Status politik berdasarkan kekuasaan.
  • Status sosial berdasarkan prestise.

4.12. Social Status in Archaic States
  • Lapisan superordinat adalah kelas elit atau lebih tinggi yang memiliki akses istimewa ke kekayaan, kekuasaan, dan sumber daya lainnya dihargai.
  • Bawahan strata adalah lebih rendah atau kelas kurang mampu.

4.13. States : Specialization
  • Population control: memperbaiki batas-batas, membangun kewarganegaraan, dan pengambilan sensus. Negara menggunakan pembagian administratif untuk mengendalikan populasi mereka.
  • Judiciary: hukum, prosedur hukum, dan hakim.
  • Enforcement: pasukan militer dan polisi permanen.
  • Fiscal: perpajakan.


5. The Modern World System
Sistem dunia adalah hasil dari saling ketergantungan meningkatnya budaya dan ekosistem yang dulunya relatif terisolasi oleh jarak dan batas-batas.

5.1. Capitalist World Economy
Atribut kapitalisme adalah orientasi ekonomi ke pasar dunia untuk keuntungan.

5.2. World System Theory
Wallerstein berpendapat bahwa perdagangan internasional telah menyebabkan terciptanya ekonomi dunia kapitalis di mana sistem sosial yang didasarkan pada kekayaan dan kekuasaan perbedaan melampaui individu negara.

5.3. Causes of Industrial Revolution
  • Revolusi Industri mengubah Eropa dari domestik (rumah kerajinan) sistem ke sistem industri kapitalis.
  • Industrialisasi awalnya memproduksi barang yang sudah banyak digunakan dan diminati (produk kapas, besi, dan tembikar).
  • Manufaktur bergeser dari rumah ke pabrik-pabrik di mana produksi adalah skala besar dan murah.
  • Industrialisasi berbahan bakar jenis baru pertumbuhan urban di mana pabrik-pabrik berkerumun bersama-sama di daerah di mana batubara dan tenaga kerja yang murah.

5.4. Industrial Stratification
Weber mengembangkan tiga faktor utama yang berkontribusi terhadap stratifikasi sosial ekonomi yaitu kekayaan, kekuasaan dan prestise. 

5.5. Poverty on the Periphery
Dengan ekspansi kapitalisme ke pinggiran, sebagian besar pemilik tanah setempat telah mengungsi dari tanah mereka oleh pemilik tanah besar yang pada gilirannya mempekerjakan para pengungsi dengan upah rendah untuk menggarap tanah mereka pernah dimiliki. 

5.6. Open and Closed Class System
Ketidaksetaraan diformalkan telah mengambil banyak bentuk, seperti kasta, perbudakan, dan sistem kelas.

5.7. Vertical Mobility
  • Mobilitas vertikal mengacu pada perubahan atas atau ke bawah dalam status seseorang.
  • Mobilitas vertikal hanya ada dalam sistem kelas terbuka.
  • Sistem kelas terbuka yang lebih umum ditemukan di negara-negara modern daripada di negara-negara kuno.

5.8. The World System Today
Teori sistem dunia berpendapat bahwa kini keterkaitan dunia telah menghasilkan budaya global, dimana tren komplementer dan spesialisasi sedang diwujudkan di tingkat internasional.

5.9. Industrial Degradation
Revolusi Industri sangat mempercepat pencakupan dunia oleh negara-negara, semua tapi menghilangkan semua adaptasi budaya sebelumnya. Perluasan sistem dunia sering disertai dengan genosida, ethnocide, dan ecocide.



References:
Kottak, Conrad Philip. (2013). Cultural Anthropology: Appreciating Cultural Diversity. 15th Edition. New York: McGraw Hill.

Oligarchy (diakses 12 Mei 2015)
Wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Oligarchy

Chamber of Commerce (diakses 12 Mei 2015) Wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Chamber_of_commerce

Labor unions in the US (diakses 12 Mei 2015)
Wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Labor_unions_in_the_United_States (18/04/2014).