Agama dan Seni

1.    AGAMA

Menurut Wallace, agama didefinisikan sebagai keyakinan yang berkaitan dengan spiritual, makhluk gaib,  dan kekuatan. Beberapa tokoh pun mengatakan bahwa agama adalah budaya yang universal. Pada awalnya, agama hanya tergolong menjadi 4 golongan, yaitu animism, pra-animisme, manisme, fetisisme, dan tetomisme.
Menurut Ensiklopedia Indonesia I (Ed. Hassan Shadily), istilah agama mempunyai arti dari bahasa sanskerta; a berarti tidak, gam berarti pergi atau berjalan, dan a berarti sifat atau keadaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa agama mempunyai sifat kekal, tidak berubah, tetap, dan lestari. Juga bisa dikatakan bahwa agama adalah pedoman untuk mencapai kehidupan  yang kekal.
Dalam mencari definisi minumun dr agama, Tylor memperkenalkan istilah animism untuk menyebut semua bentuk kepercayaan dalam makhluk-makhluk gaib. Beliau adalah orang pertama yang mempelajari agama secara antropologis, dan juga mengembangkan taksonomi agama. Kata anima menurut Tylor lebih diartikan sebagai jiwa daripada roh halus. Jadi, suatu anima dapat didefinisikan sebagai prinsip berjiwa tetapi tidak bermateri.


2.    SENI

Seni adalah sesuatu yang sulit didefinisikan, tapi secara umum merujuk kepada manifestasi kreativitas manusia, bagaimana mereka mengekspresikan sesuatu melalui tarian, music, lagu, lukisan, puisi, prosa, komedi, drama, dan lain lain. Seni tumbuh dan berkembang seiring dengan peradaban manusia serta bersifat universal. Lukisan di gua, music sederhana, atau tarian perang merupakan bukti empiris bahwa seni sudah mengalir di darah manusia sejak zaman dahulu.
Sebenarnya, pengertian seni, konsep, prosesnya, serta bentuknya sangat beragam dan selalu berkembang dari masa ke masa sesuai dengan kebutuhan manusia. Berikut ini adalah beberapa pengertian seni menurut para tokoh filsuf, pakar seni, pakar kebudayaan, dan juga pakar pendidikan.
           a.       Plato menyatakan bahwa seni adalah hasil tiruan alam (ars imitator naturam).
           b.      Benedetto Croce menyatakan bahwa seni adalah ungkapan kesan-kesan (art is expression of impression)
           c.       Leo Tolstoy menyatakan bahwa seni adalah aktivitas manusia yang menghasilkan sesuatu yang indah.
          d.      Susanne K. Langer, menyatakan bahwa seni dapat diartikan sebagai kegiatan menciptakan bentuk-bentuk yang dapat dimengerti atau dipersepsi yang mengungkapkan perasaan manusia.
          e.      Ki Hajar Dewantoro berpendapat bahwa seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya yang hidup dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
     
      Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa seni merupakan sarana komunikasi perasaan dan pengalaman batin seseorang kepada kelompok masyarakatnya dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadinya.




Referensi:

Dhavamony, Mariasusai. 1995. Fenomenologi agama. Yogyakarta: Kanisius.
Hardjana, Agus M. 2005. Religiositas, agama, dan spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius.
Sulastianto, Harry. 2006. Seni budaya. Jakarta: Grafindo Media Pratama.
Materi disarikan dari powerpoint Binus Maya (Human Diversities 2: Religion and Arts

www.binusmaya.ac.id (diakses pada tanggal 14 Maret 2015)

5 comments:

Unknown said...

Hallo Mel, menurutku kalo dikasih gambar sedikittt aja pasti jadi bagusss, aku kasih nilai 68 untuk Mella. Syemangaattt \(^,^)/

Unknown said...

sudah lumyan bagus mela tapi kalo ada gambar lebih bagus hihihihi saya kasih nilai 67 ya

Unknown said...

materinya mudah dimengerti, tapi sebaiknya di beri gambar biar lebih menarik lagi. nilai 68 yah buat mela. semangat:)

Unknown said...

Mella postingannya udah bagus kok, sama referensinya juga udah baik heheh. tapi mungkin perlu di beri gambar yaa mell. jadi sekarang aku kasih nilai 70 yaa mel hehehhe. Semangat Mella!!

Yovita said...

bagus mel semangat teruss yahh
69 :)

Post a Comment